Kamis, 27 Oktober 2011

 
 Membangun Relasi dengan Pasangan
  1.  Realistislah terhadap satu sama lain.
         Janganlah mencoba untuk mengubah pasangan anda menjadi seseorang yang 
         anda inginkan. Marilah hadapi kenyataan. Janganlah harapkan pasangan anda jadi    
         Pamela Anderson ataupun Brad Pitt! Cintai pasangan apap adanya. Ada sesuatu yang 
         lebih yang dimiliki oleh pasangan anda yang tak dimiliki oleh siapapun di dunia ini!
  1. Selalu bicara secara terbuka namun tetap dengan respek
  2. Bagi pria ini bukanlah suatu hal yang mudah mengingat pria lebih suka diam ketika memecahkan masalah. Namun wanita sungguh berbeda. Janganlah membuat asumsi sendiri mengenai perasaan pasangan anda. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan anda dengan tepat sehingga pasangan anda menjadi makin mudah memahami ketika anda marah, terluka, tersinggung ataupun bahagia. This works with the girls. Jika anda berhenti berkomunikasi dari hati ke hati itulah awal dari sebuah perpisahan.
  3. Lakukan sesuatu yang menarik secara bersama-sama
  4. Carilah sesuatu yang bisa anda lakukan bersama-sama. Anda bisa melakukan olahraga favorit bersama-sama. Ataupun melakukan suatu hobi yang anda berdua sama-sama senang. Nikmati ketika melakukan hal itu. Bisa jadi anda berdua cukup menonton VCD di ruang keluarga! Atau mungkin jalan bergandengan tangan di mall seperti masih pacaran. Berhati-hatilah jika anda lebih suka menghabiskan lebih banyak waktu dengan sahabat anda daripada dengan pasangan anda. Itu sebuah tanda yang kurang baik.
  5. Jangan terlalu perfeksionis
  6. Belajarlah untuk menerima apa yang dilakukan oleh pasangan anda walaupun itu hanyalah separo dari yang anda ingin dia lakukan. Seringkali kita menuntut pasangan kita untuk selalu memencet pasta gigi dari bagian paling bawah. Ketika ia memencetnya dari manapun, “Yang penting kan keluar pasta giginya!” demikian pendapatnya, cobalah untuk memakluminya. Dalam sebuah relasi ada beberapa hal dimana kita harus bisa saling bisa memberi dan menerima.
  7. Tunjukkan cinta anda
  8. Bagi anda para pria cobalah membawa pulang bunga kesukaan istri anda. Bisa juga coklat atau makan malam romantis bersama atau apapun yang dia sukai. Bagi anda para wanita manjakan pasangan anda dengan memasakkan makanan favoritnya secara spesial atau berikan kartu Valentine atau sesuatu yang dia inginkan tetapi belum sempat terbeli. Jika anda mengetahui bahasa cinta dominannya maka berikan secara kontinu. Ada 5 bahasa cinta dimana salah satu adalah bahasa cinta dominan kita. Kelimanya adalah sentuhan fisik, kata-kata pendukung, waktu berkualitas, pelayanan, hadiah. Menunjukkan secara kontinu rasa peduli pada orang yang anda cintai adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.
  9. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
  10. Janganlah membuat lelucon tentang rambut atau kulit pasangan anda di depan orang lain atau anak-anak. Meskipun maksudnya murni hanya bercanda tetapi pikiran bawah sadarnya bisa menangkap maksud yang berbeda. Hal ini bisa jadi menggerogoti rasa percaya dirinya. Mencintai adalah menghargai perasaan satu sama lain dan menjadi peka terhadap perasaan pasangan kita.
  11. Kuburlah masa lalu.
  12. Berhentilah mengungkit-ungkit masa lalu yang negatif. Tak ada seorang pun yang ingin diingatkan tentang segala sesuatu yang membuatnya merasa malu. Apapun yang sudah terjadi telah selesai!
  13. Hilangkan kecemburuan.
  14. Setiap dari kita mempunyai rasa ketidaknyamanan pada sebuah permulaan relasi namun jangan biarkan rasa tidak nyaman dan tidak aman tersebut berubah menjadi kecemburuan. Kecemburuan seperti racun yang secara perlahan menyebar ke seluruh sendi-sendi relasi anda. Percayailah pasangan anda. Mencintai adalah memiliki rasa percaya pada pasangan.
  15. Jaga komitmen satu sama lain.
  16. Janganlah membuat sebuah janji yang kita rasakan tak mampu untuk dipenuh. Jika dipaksakan maka ini akan mengurangi respek pasangan kita. Menjaga kepercayaan dan saling menghormati adalah bentuk komitmen dari sebuah relasi yang sehat. Jika pasangan kita mulai merasakan bahwa ia tak penting bagi kita maka bersiaplah utnuk kehilangan hatinya.
  17. Jujurlah.
  18. Jujur itu bukan berarti harus mengatakan bagaimana jelek dan amburadulnya wajah pasangan anda saat ia baru bangun tidur. Maksud dari kejujuran di sini adalah kejujuran untuk mengungkapkan perasaan terdalam kita. Jika merasa marah katakan bahwa kita sedang merasa marah. Jika merasa terlukan katakan bahwa kita merasa terluka. Katakanlah dengan sikap tenang tanpa teriak-teriak. Jika kita tidak bisa jujur pada pasangan kita lalu kepada siapa kita harus jujur? Mencintai adalah tentang menjadi jujur pada diri sendiri dan pasangan
MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK PDF Print E-mail
Saat kursi kepemimpinan dipegang oleh seseorang yang masih muda, seringkali ada anggapan bahwa kapabilitas dan kekuatan karakter maupun skill dalam menghadapi tekanan akan dipertanyakan oleh orang lain maupun anak buahnya sendiri. Ada pikiran skeptis dikalangan luas bahwa orang muda tidak mampu atau setidaknya belum layak untuk memimpin. Image yang melekat dan cenderung menjadi stereotype adalah bahwa pemimpin itu harus yang senior, pintar, dan berpengalaman.

Padahal, jika melihat realitas saat ini, banyak generasi muda yang sukses membangun bisnis, bertahan dari terpaan masalah internal dan krisis global, hingga akhirnya membawa organisasi menuju puncak. Mereka juga seringkali memiliki stamina dan pemikiran-pemikiran yang fresh, out of the box yang sebenarnya mampu mendobrak stigma senior memimpin lebih baik.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kekhawatiran yang tidak perlu bahwa junior tidak memiliki mental leadership dan kurang dewasa dalam bersikap. Sebab, kedewasaan atau kematangan seseorang bukanlah ditentukan oleh usia mereka, melainkan pada kematangan emosi dan karakter.
Banyak pemimpin yang handal dalam menjalankan organisasi namun ternyata memiliki karakter kepemimpinan yang tidak berkembang, misalnya ahli dalam strategi bisnis, memiliki ide-ide yang brilian, keterampilannya dalam berbagai hal terus berkembang, namun ia tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa membangun hubungan dengan karyawan, tidak bisa berperan sebagai mentor.

Semua sikap itu menunjukkan seorang pemimpin yang belum mature secara utuh. Sebab, idealnya seorang pemimpin bukan hanya matang jiwanya, tapi juga cara memimpinnya, tingkat intelektualitasnya, passion-nya terhadap apa yang dikerjakan, dan spiritualitasnya. Masing-masing unsur mature leadership akan dijelaskan dibawah ini:

Matang secara emosi. Pemimpin yang EQ (Emotional Quotation)-nya tinggi memiliki kemampuan mengelola perasaannya dengan sangat baik. Sikapnya cenderung tenang, stabil, berjiwa besar, rendah hati, dan mampu membina hubungan baik dengan orang lain. Pemimpin yang kurang matang selalu mengedepankan emosinya manakala menghadapi masalah. Akibatnya ia akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa berdasarkan penilaian subyektif dan akhirnya berbuah kesalahan. Bagaimana seorang menyikapi, merespon, dan bereaksi terhadap suatu keadaan dapat menunjukkan tingkat kedewasaan yang ia miliki sekaligus menentukan kadar interaksi sosialnya. Pemimpin yang mudah emosi, egois, asosial, dan selalu berpikir negatif akan membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman bagi anak buah, sehingga pada akhirnya dapat mengganggu kondusifitas dan produktifitas kerja.

Matang dalam bersikap. Kedewasaan seorang pemimpin akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Pemimpin yang ikhlas dalam menjalankan tugasnya akan bekerja keras tanpa pamrih. Ia tidak akan menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi, selalu jujur, dan bertanggung jawab pada setiap hal yang menjadi kewajibannya. Dengan sikapnya yang selalu mengayomi dan peduli, ia dihormati dan dicintai oleh anak buahnya. Ketegasan dan konsistensinya dalam memimpin menjadi teladan bagi semua orang.

Matang secara intelektual. Tidak berarti bahwa ia harus genius dan ber-IQ tinggi. Maksudnya adalah kemampuan dan kemauan untuk terus belajar dan meng-upgrade diri. Kejeliannya dalam mengidentifikasi permasalahan, memilih alternatif, dan akhirnya memutuskan yang terbaik bagi organisasi. Ia harus menguasai bidangnya, baik yang dicapai melalui jalur akademis maupun berdasarkan pengalaman.

Memiliki passion yang kuat. Pemimpin merupakan tumpuan bagi pengikutnya. Jika seorang pemimpin bersikap lemah, maka anak buahnya menjadi goyah. Pemimpin yang sukses itu orang-orang yang memiliki mental kuat, tahan banting, berdaya juang tinggi, berani ambil resiko dan keluar dari zona nyaman, serta pantang menyerah. Namun, dibalik sikapnya yang terlihat agresif dan ambisius, ia adalah seorang yang humble, tidak kaku, dan pintar bergaul.

Matang secara spiritual. Pemimpin yang matang secara spiritual dapat menjadi imam bagi para pengikutnya. Kepemimpinannya dianggap sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan sehingga ia tidak akan menggunakannya dengan semena-mena. Ketaatannya pada keyakinan yang dianut dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi anak buah. Kebaikan-kebaikan dan nilai moral yang dimiliki oleh pemimpin sebagai hasil dari kerelijiusannya akan membuat pengikutnya bertambah hormat dan percaya padanya.
SEMANGAT SUMPAH PEMUDA!

Kemerdekaan dan perjalanan bangsa ini tidak bisa dilepaskan dari peranan pemuda, sejarah mencatat hal tersebut!
 
Masih ingatkah kita dengan sumpah pemuda? Semoga bukan hanya tanggal dan pada saat peringatannya tetapi juga isi dan semangat dari sumpah pemuda tersebut..
Sumpah pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 mempunyai arti yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, berikut saya kutip kembali teks Sumpah Pemuda, sekedar mengingatkan bagi yang lupa dan menyegarkan ingatan bagi yang masih ingat.


Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA 

Djakarta, 28 Oktober 1928

Sumpah pemuda, kebanggaan bangsa yang paling Indonesia, Semangat kebangsaan yang tinggi dari para pemuda yang luar biasa pada masa tersebut dalam Kongres Pemuda II yang dihadiri para pemuda dari berbagai agama, suku, ras dan etnis mempunyai makna yang sangat dalam akan persatuan bangsa Indonesia. Pembacaan teks Sumpah Pemuda di jalan kramat raya nomor 106 Jakarta Pusat merupakan milik Sie Kiong Liong, seorang Tionghoa menandakan bahwa dari dulu bangsa kita sangat menjunjung perbedaan, saling mengargai, dan lebih mementingkan bangsa ketimbang kepentingan pribadi dan ego komunal.
Lalu kenapa kekerasan, anarkisme, vandalisme hampir setiap hari terjadi dalam bangsa ini yang sudah hampir satu abad memproklamirkan kemerdekaannya?
Bertumpah darah satu, bertanah air satu dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah di ikrarkan oleh para pemuda sejak tahun 1928 dan menjadi loncatan pemikiran yang melampaui zamannya. Tetapi anehnya setelah kemerdekaan justru generasi bangsa ini justru berfikir mundur dan menghianati apa yang telah di ikrarkan oleh para pendahulunya. Teror yang setiap saat mengancam, tawuran antar kelompok, perilaku elit politik yang bebal (korup, plesiran, arogan dll) bahkan usaha mendirikan negara di dalam negara yang sudah merdeka secara terang-terangan di biarkan begitu saja.
Dalam hal berbahasa, sekian ribu bahasa dan dialek dari berbagai suku dan daerah, bangsa ini telah menyepakati untuk menyatukan bangsa ini dengan satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Hal ini tentunya tidak mudah, berbagai macam suku, ras, daerah hampir semua memiliki bahasa sendiri-sendiri namun kesadaran berbangsa telah mengubur ego dari para pemuda demi persatuan bangsa yang tercinta.
Tetapi, justru setelah merdeka, bangsa ini malah kurang menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang menjadi pemersatu bangsa. Coba lihat pidato presiden kita (yang merupakan simbol negara) yang gemar memakai istliah asing, apa dalam kosakata bahasa Indonesia tidak bisa mencukupi apa yang akan di sampaikan? Ataukah istilah asing digunakan biar kedengaran lebih keren? Begitupula yang terjadi di media-media, dan dikehidupan sehari-hari kita, bahkan ada anak kecil yang lahir di Indonesia, besar di Indonesia dan asli orang Indonesia yang tidak tahu berbahasa Indonesia. Alangkah indah jika kita benar-benar menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia sebagaimana semangat Sumpah Pemuda dan para pemimpin kita bisa memberi contoh dan teladan yang baik.
Bangsa ini patut berbangga dengan Sumpah Pemuda dan berbahagia mempunyai pendahulu yang telah mengangkat harkat dan martabat bangsa ini. Setidakanya kita kebangga berbangsa dan bernegara, kembali kepada Sumpah Pemuda dengan semangat mempersatukan bangsa ini manjadi bangsa yang bermartabat. Sumpah Pemuda telah memberikan pijakan yang sangat baik dalam untuk menata kembali kondisi negara ini yang sedang “sakit”. Jangan sampai menjadi bangsa yang tuna sejarah dan kehilangan arah.

 Damai Itu Indah..


Hidup damai dan bersaudara itu indah, tidak ada saling mengkotak-kotakkan antara agama, suku budaya. Setiap umat, bebas menjalankan kewajiban ibadah menurut kepercayaannya, tanpa ada larangan dari siapapun. Berharap di Indonesia dapat terjadi hal ini, tetapi kenyataannya sekarang bangsa kita yang dahulunya aman dan tentram, sehingga terkenal dengan keramah tamahannya, saat ini berubah menjadi buas dan ganas. Ibarat kata, kalau tidak bermusuhan dengan orang, rasanya kurang nikmat.
Padahal bangsa kita adalah bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda agama dan suku tetapi tetap satu dan padu. Sepertinya semboyan seperti itu sudah sirna dari pemikiran bangsa kita, sehingga sering terjadi pergesekan sedikit langsung memanas.
Padahal Pahlawan kita yang berjuang bersama-sama dari penjajahan adalah dari agama dan suku yang berbeda-beda. Di Medan ada yang namanya Chong Afie keturunan Tionghoa yang beragama Budha, ikut berjuang dengan memberikan bantuan kepada para pejuang berupa makanan dan perbekalan lainnya. Begitu juga ada Pahlawan yang namanya Sisingamangaraja, Jamin Ginting yang beragama Kristen. Ada Imam Bonjol, K.H. Ahmad Dahlan dan lain-lain yang beragama Islam.
Mereka semua bersama-sama berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia dan terbebas dari perbudakan serta penjajahan, untuk itu kita harus sadar dan mengerti, walau kita berbeda-beda suku dan agama, tetapi kita adalah satu bangsa yaitu Indonesia dan jangan terlalu mudah terprovokasi untuk dipecah belah oleh orang lain.
Berharap Indonesia dapat menjadi negara yang aman dan menjadi contoh negara yang memiliki banyak suku dan agama, tetapi tetap damai selalu.
DAMAI ITU INDAH KAWAN….
Salam sejahtera dalam Kasih Yesus,
 
Kasih, kata yang sering kita dengar dalam kehidupan kita sebagai orang
percaya. Mengasihi Allah dan sesama merupakan keharusan sebagai murid
Kristus. Bahkan di beberapa gereja hukum kasih selalu dibacakan dalam
ibadah. Namun, apakah kita sudah menerapkan kasih seperti yang Tuhan
ajarkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Inilah yang seharusnya
menjadi perhatian kita.

Selamat membaca,
Tuhan memberkati.


                  MENGASIHI SESAMA MANUSIA

Salah satu tindakan nyata dari mengasihi Allah adalah mengasihi
sesama. Rasul Yohanes mencatat bahwa seseorang tidak dapat berkata ia
mengasihi Allah jika ia tidak mengasihi saudaranya
(1 Yohanes 4:19-21).

Yesus menempatkan pentingnya kasih terhadap sesama manusia langsung
setelah hukum untuk mengasihi Allah. Kasih Allah memampukan
orang-orang Kristen untuk saling mengasihi, bahkan dalam keadaan
sukar sekali pun. Kasih itu tidak berasal dari sumber-sumber
manusiawi, melainkan dari Allah sendiri karena Ia tinggal di dalam
orang percaya dan mengasihinya (1 Yohanes 4:16-17). Dalam Kolose
3:12-14 Paulus berkata, "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah
yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya
itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan." Pertama-tama Paulus mengingatkan orang-orang percaya
akan kedudukan mereka dalam hubungan dengan Allah sebagai "orang-orang
pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya," sebelum ia
menggambarkan cara mereka harus saling mengasihi.

Dalam Tubuh Kristus, orang-orang yang dibimbing/konseli belajar
cara-cara mengasihi sebagaimana yang diperintahkan Yesus (Yohanes
15:12). Kasih Yesus tidak pasif. Ia mengajar dan menyembuhkan banyak
orang, dan Ia sendiri menanggung hukuman karena dosa kita, ketika Ia
mati di kayu salib. Kasih dalam tindakan, juga dinyatakan oleh Yakobus
ketika ia mengimbau orang-orang Kristen untuk bertindak sesuai dengan
iman mereka, dan dengan demikian mengasihi dengan tindakan (Yakobus
2:15-16).

Mengasihi tidak selalu berarti merasa kasihan atau simpati terhadap
sesama. Ketika Yesus menceritakan perumpamaan orang Samaria sebagai
suatu contoh tentang mengasihi sesama manusia, Ia menyebutkan
perhatian orang Samaria kepada seseorang yang dipukul oleh para
penyamun, dan pertolongan praktis orang Samaria terhadap orang itu.
Orang Samaria itu mendahulukan kesejahteraan orang lain di atas
kesejahteraan dirinya, dan berusaha supaya kebutuhan orang itu
terpenuhi. Meskipun demikian, Yesus tidak menyebutkan sama sekali
tentang perasaan yang penuh kasih, yang mungkin dimiliki orang Samaria
itu.

Cara lain yang diajarkan Yesus tentang konsep mengasihi sesama seperti
dirinya sendiri adalah melalui hukum utama: Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi
(Matius 7:12).

Yesus tidak hanya mengajar orang-orang bagaimana hidup bertanggung
jawab; Ia mengajar mereka bahwa kebahagiaan adalah hasil ketaatan
kepada Allah. Suatu penyelidikan yang sangat menarik terhadap prinsip
hukum utama dilakukan oleh Bernard Rimland, direktur dari Institute
for Child Behavior Research. Rimland menemukan bahwa "orang-orang yang
paling bahagia adalah orang-orang yang menolong orang lain". Sementara
manusia cenderung menghabiskan waktu untuk kesenangan dan
kesejahteraan pribadi -- tidak bersedia untuk disusahkan demi
kepentingan orang lain mereka sebut egoisme. Dalam mengategorikan
hasil-hasil itu, Rimland mendapatkan bahwa semua orang yang
digolongkan bahagia, juga digolongkan tidak egois. Ia menuliskan,
mereka "yang kegiatannya diabdikan bagi kebahagiaan diri sendiri jauh
lebih tidak bahagia dibandingkan dengan mereka yang usahanya diabdikan
untuk membuat orang lain bahagia". Rimland menyimpulkan: "Perbuatlah
kepada orang lain sebagaimana kamu kehendaki orang lain perbuat kepada
kamu." (Bernard Rimland, "The Altruism Paradox," Psychological Reports
51 (1982): 522)

Sementara seorang yang dibimbing/konseli memilih untuk mengasihi Allah
melalui iman dan ketaatan, memilih untuk mengasihi sesama manusia
melalui kehidupan yang aktif dan berorientasi kepada orang lain, ia
tidak hanya menemukan cara untuk menyelesaikan masalah, tetapi ia juga
akan menemukan buah Roh dalam kelimpahan yang lebih banyak. Jika ia
menilai tindakannya dalam kaitan dengan kasih kepada Allah dan sesama
manusia, dan dalam kaitan menaati Yesus dalam konteks kasih-Nya, ia
pasti akan menemukan kesempatan untuk bertumbuh. Alkitab menyediakan
keperluan-keperluan dasar bagi kehidupan yang berada dalam kepercayaan
dan ketaatan yang ilahi sesuai dengan kasih Allah. Karena itu, "cara"
dalam Alkitab dan "cara" dalam bimbingan sama: setiap orang harus
hidup dalam persekutuan dengan kasih Allah dan harus menerapkan "hukum
yang pertama dan yang terutama" dalam tindakan (Matius 22:38).

Fokus dari seluruh bimbingan haruslah pada hubungan kasih yang
mendalam. Setiap masalah dapat dipecahkan melalui kesadaran akan kasih
Allah, dan melalui respons terhadap kasih-Nya. Pada saat dua orang
percaya datang bersama-sama kepada Allah untuk mencari cara
penyelesaian masalah, mereka akan memeriksa pikiran, emosi, dan
tindakan dalam konteks kasih Allah dan firman Allah. Mereka akan
menilai hal-hal tersebut dalam kaitan dengan penciptaan, yang meliputi
keadaan manusia secara rohani, keunikan setiap orang, dan kehendak
bebas. Mereka akan menilai hal-hal tersebut, dalam kaitan dengan
bagaimana orang yang dibimbing mungkin akan bereaksi menurut cara yang
lama, seakan-akan ia masih terpisah dari Allah, ia bertingkah laku
sebagai orang yang tidak percaya, yang memunyai harapan yang tersesat,
atau mengasihi diri sendiri. Mereka akan menilai hal-hal itu dalam
kaitan dengan pemulihan hidup baru yang diberikan melalui kematian dan
kebangkitan Yesus, Roh Kudus yang mendiami, dan firman Allah. Namun di
atas dan melalui semuanya itu, mereka akan menilai pikiran, emosi, dan
tindakan dalam kaitan dengan hubungan: kasih Allah dan "hukum yang
utama dan yang terutama".

KATA-KATA BIJAK UNTUK KITA

Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian

Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.

Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.

Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.

Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.

Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.

Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.

Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.

Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.

Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.

Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.

Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.

Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.

Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.

Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.

Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.

Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.

Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.

Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.

Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.

Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)

Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. - Mary Mccarthy

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. - Nabi Muhammad Saw

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. - La Roucefoucauld

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. - Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. - Cicero

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. - Dale Carnegie

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. - George Downing

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. - Sydney Harris

Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. - Nabi Muhammad Saw

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. - Robert Hall

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. - Martin Vanbee

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. - Ernest Newman

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. - Aldus Huxley

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. - Schopenhauer

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. - Andrew Jackson

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. - Evelyn Underhill

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. - Johan Wolfgang Goethe

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. - Sir Francis Bacon

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. - Jalinus At Thabib

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. - Marcus Aurelius

Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. - Thomas Hardy

Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. - Benjamin Franklin

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. - Lao Tse

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. - Joseph Addison

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. - William Wordsworth

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. - Kahlil Gibran

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. - Alexander Pope

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. - Heather Pryor

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. - Muhammad Ali

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. - Confusius

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma Gandhi

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. ~ Imam Al Ghazali

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah 'Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas'ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah 'Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. ~ Ibnu Mas'ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. ~ Khalifah 'Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah 'Umar

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. ~ Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Khalifah 'Umar

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya - langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~ Einstein

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein

Benar, engkau adalah seorang raja penguasa dunia. Semua orang menunjukkan kesetiaannya padamu! Lalu bagaimana? Esok kamu akan di baringkan di kubur sebagai rumahmu. Dan dari segala arah, orang-orang akan melemparkan debu ketubuhmu menutupimu.

Walaupun engkau dijadikan raja penguasa dunia, engkau tidak akan lari dari kematian, dan meninggalkan dunia untuk para musuhmu walaupun hari ini wajahmu tersenyum, esok hal itu pasti akan membuatmu bersedih.

Aku melihat manusia datang kedunia lalu pergi jauh, Dunia dan harta selalu berpindah, dengan sayap-sayap yang sama untuk terbang.

Dunia tidak tetap dengan seorang yang hidup di mana pun, juga tidak ada seorang pun yang hidup selamanya menikmati kesenangannya, kematian dan penderitaannya bagaikan dua ekor kuda yang berlari cepat ke arah manusia, untuk menginjak-injak mereka dan melahap mereka.

Hai bodoh, yang terpedaya oleh daya tarik dunia! Pikirkanlah dan ambillah sesuatu (kebaikan) dari dunia ini untuk, menolongmu di akhirat.

Aku tersesat dalam kelalaian, sedang kematian bergerak kearahku, semakin lama semakin mendekat. Jika aku tidak mari hari ini, aku pasti mati esok.

Aku manjakan tubuhku dengan pakaian-pakaian halus dan mewah, sedikit berpikir bahwa itu akan membusuk dan hancur dalam kubur.

Aku bayangkan tubuhku remuk menjadi debu dalam lubang kubur, Di bawah gundukan tanah. Keindahan tubuhku akan berangsur-angsur hilang, sedikit demi sedikit berkurang hingga tinggallah kerangka, tanpa kulit dan daging.

Aku melihat detik-detik kehidupan lambat laun habis, namun keinginan-keinginanku masih belum terpenuhi. Suatu perjalanan panjang terbentang di hadapanku, sedangkan aku tiada bekal untuk jalan itu.

Aku menentang Tuhanku, melanggar perintah-perintah-Nya terang-terangan, sementara Ia mengawasiku setiap saat.

Aduh! Aku memperturutkan hatiku dalam perbuatan-perbuatan yang memalukan! Ah! Apapun yang telah terjadi tak dapat dihapuskan dan waktu bila telah berlalu tidak dapat ditarik kembali.

Ah! Aku berdosa secara rahasia, tidak pernah orang laun mengetahui dosa-dosaku yang mengerikan. Tetapi esok, rahasia dosa-dosaku ditampakan dan dipertunjukan kepada Tuhanku.

Ah! Aku berdosa terhadap-Nya, walaupun hati merasa takut, namun aku sangat mempercayai ampunan-Nya yang tak terbatas, aku ber-dosa dan tak tahu malu, dengan berani bergantung kepada ampunan-Nya yang tak terbatas.

Siapa lagi selain Dia, yang akan mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Ia patut bagi segala pujian! Seandainya tidak ada adzab setelah kematian. Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka. Kematian dan kebusukan cukup sebagai peringatan, agar kita menjauhi sia-sia. Namun akal kita bebal. Kita tidak mengambil peringatan apa pun. Sekarang tiada harapan lagi bagi kita, kecuali Yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosa kita, karna bila seorang hamba berbuat salah, hanyalah Tuhannya, tanpa seorangpun yang mengampuninya tak diragukan lagi aku adalah yang terburuk dari semua hamba-Nya.

Aku yang menghianati perjanjianku dengan Tuhanku yang dibuat di keabadian. Dan, adalah hamba yang cakap yang janji-janjinya tak berarti. Tuhanku, akan bagaimanakah nasibku, ketika api membakar tubuhku? Api yang melelehkan batu yang paling keras!

Ah! Aku sendiri ketika dibangkitkan dari kubur (tanpa seorangpun yang menolongku pada hari itu). Wahai Engkau, Yang Maha Esa yang tiada sekutu terhadap keagungan-Mu. Belas kasihanillah kesendirianku, karna ditinggalkan oleh segalanya.

Sungguh jalanan paling licin yang bahkan kaki ulamapun tergelincir di atasnya adalah ketamakan.

Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.

Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memafkan.

Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya, dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.

Dengannya Allah kuburkan kedengkian; Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.

Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.

Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia... Mereka datang untuk mendidik manusia.

Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.

Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.

Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.

Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.

Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina: orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.

Tiada musibah yang ,ebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.

Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam, dan lebih panas daripada bara. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karna jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik), niscaya tumbuh sebahagiannya.

Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu. (Sayidina Abu bakar)

Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau; hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau; adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna (Sayidina Abu Bakar)

Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. (Sayidina Umar bin Khattab)

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Sayidina Umar bin Khattab)

Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima? (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)

Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)

Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)

Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara'. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu bererti hatinya mati. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)

Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. (Sayidina Utshman bin Affan)

Tiada insan suci yg tidak mempunyai masa lampau. Tiada insan berdosa yg tak punyai masa depan (anonim)

Masa yang pergi tak akan kembali & umur semalam tak akan dilalui lagi maka jadikanlah hari ini lebih baik dari semalam & esok lebih baik dari hari ini (anonim)

Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah bersabda: Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shodaqohnya setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah shodaqoh, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkatkan barang ke atas kendaraannya adalah shodaqoh, kata-kata yang baik adalah shodaqoh, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan sholat adalah shodaqoh, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah shodaqoh. (HR Bukhari dan Muslim)

Puasa dan al-Quran itu akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Di mana puasa akan berkata, --Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya--. Sedangkan al-Quran berkata, --Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya--. Beliau bersabda, --Maka keduanya pun memberikan syafaat-- (HR. Ahmad, al-Hakim, dan Abu Nu`aim)

Allah menyembunyikan murka-Nya di dalam kemaksiatan. Maka jangan meremehkan maksiat sekecil apapun. Karena kita tidak akan pernah tahu maksiat yang mana yang mendapat murka Allah.

Tidak ada yang pasti terjadi di dunia kecuali kematian. Dan tidak ada yang lebih dekat dari kita kecuali kematian.


"
UNTUK ITU, MENIRULAH, KARENA MENIRU ADALAH JALAN TERPENDEK UNTUK MENJADIKAN DIRI ANDA SAMA DENGAN PRIBADI YANG ANDA KAGUMI. (Mario Teguh)

SEMPURNAKANLAH (Akhiri) APA YANG KITA KERJAKAN DENGAN DOA. (Mario Teguh)

Bersyukurlah jika anda sudah di level terendah dalam hidupmu, karena tidak ada pilihan lain selain untuk naik. (Mario Teguh)

Belajarlah dari semut. Saat berjalan dan dihadapkan dengan tembok di depannya, mereka melihatnya hanya sebagai jalan naik menuju ke atas, tidak lebih. (Mario Teguh)

Jangan batasi kebaikan yang bisa Anda lakukan karena itu akan membatasi kebesaran yang bisa Anda capai. (Mario Teguh)

Tetapkanlah diri Anda sebagai sahabat bagi kebaikan orang lain, Lalu perhatikan apa yang terjadi. (Mario Teguh)

Harga kita hanya sebanding dengan penghargaan kita terhadap waktu. (Mario Teguh)

Setiap hari berpotensi baik; tetapi memang tidak setiap pribadi dari kita berfokus pada perasaan, pikiran, dan tindakan yang mengubah potensi baik menjadi kenyataan baik. (Mario Teguh)

Kelihatannya, waktu memilah-milah orang berdasarkan kualitas sikapnya dalam menggunakan waktu. (Mario Teguh)

Yang bersikap baik dalam menggunakan waktu, akan hidup dengan baik. Yang menyepelekan waktu, akan hidup memprotes penyepelean dari orang lain. (Mario Teguh)

Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri. Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan. (Mario Teguh)

Maka bersegeralah menambahkan kebaikan dalam setiap langkah keseharian mu, agar keajaiban yang menata perjalanan hidupmu memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keindahan hidupmu. (Mario Teguh)

Rasa enggan adalah kekuatan yang sangat besar, baik untuk mencapai keberhasilan atau menyebabkan kegagalan. Maka engganlah terlibat dalam hal-hal yang tidak menghasilkan. Dan bersegeralah dengan hal-hal yang menghasilkan, walau sekecil apapun. (Mario Teguh)

Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi tidak cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang melambatkan perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari pikiran dan kecerdasan. (Mario Teguh)

Bila ada pelajaran yang harus segera kau perbarui pengertiannya kepada sahabat terdekat yang namanya diri mu itu, maka pelajaran itu adalah tentang keberanian – sebuah nama bagi kesediaan untuk bertindak yang didasari oleh pengertian yang baik. (Mario Teguh)

Untuk merasa bahagia, bingung, kecewa, sedih, atau marah adalah masalah keputusan. Bila Anda memutuskan untuk merasa berbahagia maka bahagialah Anda. Dengannya, kebahagiaan Anda adalah sebetulnya hasil dari ketepatan keputusan-keputusan Anda (MTST – Deciding To Be Happy).

Orang-orang yang bekerja keras hari ini dan memastikan bahwa yang dilakukannya hari ini pantas mendapat penghargaan di masa depan, akan bisa lebih senang nanti menyambut masa depan yang datang dengan kualitas yang lebih baik. ( MT Star Point )

Awal dari kehidupan kita – bukanlah rencana kita, dan saat berakhirnya pun – bukan keputusan kita; tetapi telah semakin jelas bagi kita bahwa tugas kita adalah menjadikan waktu antara yang awal dan akhir itu, sebagai sebuah perjalanan yang ter-indah yang bisa kita capai dengan upaya kita, dan dengan bantuan penuh kasih dari Tangan Yang Tidak Terlihat itu. ( MT – Becoming is more important than Having )

Tak seorang pun pernah menjadi muski karena berbagi (Anne Frank)

Semua prestasi, semua kekayaan yang diperoleh, bermula dari satu gagasan (Napoleon Hill)

Lebih baik kata-kata derita tertulis di atas kertas darpada mumi membawa di dalam hari (Anne Frank)

Ketika berusaha maksimal, kita tidak akan pernah tahu keajaiban apa yang akan datang pada kita atau orang lain (Hellen Keller)

Sebagai seorang perempuan, saya tidak punya negara. Negara saya adalah dunia ini (Virginia Wolf)

Saya percaya pada dasarnya semua orang sungguh baik hatinya (Anne Frank)

Kita tidak pernah bisa belajar jadi berani & sabar kalau di dunia ini hanya ada kebahagiaan (Hellen Keller)

Anda tidak akan pernah menemukan kedamaian dengan cara mengabaikan kehidupan (Virginia Wolf)

Kebahagiaan siapa pun akan membuat orang lain bahagia juga (Anne Frank)

Rasa kasihan ada diri sendiri adalah musuh terburuk di dunia ini (Hellen Keller)

Anda tidak tahu apa saja yang akan terjadi hanya saja tetaplah mencoba melakukan yang terbaik (Hillary Rhodam Clinton)

Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menimbulkan senyum pada wajah orang lain, terutama wajah orang yang kita cintai (RA Kartini)

Untukbisa menikmati kebebasan kita harus mengontrol diri sendiri (Virginia Wolf)

Tak seorang pesimis pin yang mampu menguak rahasia bintang-bintang (Hellen Keller)

Politik itu berat, ada banyak energi yang harus Anda curahkan (Hillary Rhodam Clinton)

Kemalasan memang tampak menggoda, tapi bekerja memberi kepuasan (Anne Frank)

Kebanggaan dan kepuasan dari kerja membuat saya insan yang lebih baik (Cindy Crawford)

Jauh lebih sulit membunuh bayang-bayang daripada membunuh sebuah realitas (Virginia Wolf)

Saya tidak punya cita-cita untuk diri saya sendiri. Cita-cita saya untuk Indonesia aga Indonesia jadi Negeri makmur (SK Trimurti)

Walau demokrasi di Indonesia tergolong baru, sudah banyak pencapaian yang didapat (Hillary Rhodam Clinton)

Yang luar biasa, Anda tidak perlu waktu khususuntuk mulai mengubah dunia (Anne Frank)

Mereka bisa karena mereka berpikir mereka bisa (Virginia Wolf)

Hasil tertinggi pendidikan adalah sikap teloransi (Hellen Keller)

Kalau kita tidak tahu siapa diri sendiri, kita tidak akan mencintai diri kita (Indayati Oetomo)

Anda tidak bisa ambil keputusan berdasarkan rasa takut atau apa yang mungkin terjadi di masa depan. Kita tidak bisa bangkit dengan cara itu (Michelle Obama)

Lebih banyak emas telah ditambang dari pemikiran manusia dibandingkan dengan yang diambil dari tanah (Napoleon Hill)

Cara Menumbuhkan Minat Baca


 

Keluarga menjadi komunitas yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Minat dan kemampuan anak dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan. Salah satu minat dan kemampuan yang bisa ditumbuhkan dalam diri anak lewat keluarga ialah membaca. Berikut ini resep bagi orang tua dalam keluarga Kristen guna menumbuhkan minat baca anak.
  1. Bacakan buku sejak anak lahir
  2. Sebaiknya, anak dikenalkan dengan buku sedini mungkin, sejak anak masih bayi, bahkan ketika masih di dalam kandungan. Berdasarkan hasil penelitian, bayi yang terbiasa diajak berkomunikasi dan dibacakan cerita (bahkan sejak di dalam kandungan) akan mempunyai kemampuan bahasa yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya didiamkan saja. Jadi, untuk mengenalkan buku pada anak, jangan tunggu sampai anak bisa membaca sendiri.
  3. Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya
  4. Anak sangat suka ketika diajak untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka baca atau kita ceritakan. Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya, Anda bisa mengajukan sejumlah pertanyaan dari apa yang telah dibaca. Selain itu, gunakan cara-cara kreatif, misalnya kalau kita sudah membacakan suatu buku, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak mau, gunakan ide lain, misalnya dengan merekam suaranya ketika bercerita. Hal tersebut akan membuat anak bersemangat.
  5. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan
  6. Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati, namun tetap dalam batasan-batasan seleksi orang tua. Tanamkan juga sikap selektif dalam memilih buku kepada anak. Selain toko buku, dorong pula anak Anda untuk rajin mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum.
  7. Beli buku yang menarik minat anak
  8. Dalih ingin memberikan buku yang bermutu bagi anak jangan dipakai sebagai paksaan anak untuk membaca buku yang tidak mereka sukai. Orang tua harus peka dengan minat anak dan memfasilitasinya dengan buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka berkembang, asalkan buku tersebut masih masuk dalam kategori buku bermutu menurut orang tua. Agar wawasan anak berkembang, tidak terpaku pada minat bacanya terhadap buku-buku tertentu, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan satunya tambahan pilihan Anda bagi anak.
  9. Sisihkan uang untuk membeli buku
  10. Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Jadikan buku sebagai kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak macam-macam mainan yang manfaatnya masih dapat dipertanyakan. Apalagi buku merupakan harta yang tidak ternilai jika anak mau membacanya. Apa yang terkandung dalam sebuah buku akan menjadi investasi di kepala anak.
  11. Nonton filmnya dan beli bukunya
  12. Menurut Prof. Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia, anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari tokoh film yang sudah mereka kenal atau tonton filmnya. Jadi, Anda bisa mengajak anak Anda menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan bukunya kepada anak untuk dibaca atau sebaliknya.
  13. Ciptakan perpustakaan keluarga
  14. Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka akses -- tidak terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci. Selain perpustakaan keluarga, taruhlah buku-buku di tempat yang biasa digunakan anak misalnya di ruang tidur, ruang tamu, ruang main, teras, mobil, bahkan di toilet kering kalau Anda memilikinya.
  15. Tukar buku dengan teman
  16. Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, Anda bisa menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Atau jika Anda, sebagai orang tua, mempunyai teman yang juga mempunyai anak seusia dengan anak Anda sampaikan ide untuk saling meminjamkan koleksi buku dengan catatan masing-masing pihak menjaga kebersihan dan keutuhan buku. Hal ini bisa menghemat sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang sudah dibacanya.
  17. Hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation
  18. Menonton televisi atau main playstasion yang pada umumnya disukai anak bukanlah hobi yang harus dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan untuk membaca buku. Orang tua dianjurkan untuk mengendalikan pemakaian televisi oleh anak-anak mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai untuk kosumsi anak.
  19. Beri hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca
  20. Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang minat baca anak. Penghargaan bisa bersifat materi dan nonmateri. Jika anak bisa menyelesaikan pembacaan sebuah buku dan bisa menceritakan ulang dengan benar, berikan kata-kata yang positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca sehingga anak akan menyukai kegiatan membaca. Jika anak membuat kesalahan dalam membaca, jangan langsung dikritik. Tapi arahkan dengan sabar. Anda juga bisa memberi penghargaan dengan memberikan hadiah-hadiah kecil yang membuat anak antusias. Sistem hadiah ini bisa Anda ciptakan sesuai kreativitas dan kemampuan Anda. Yang terpenting, ketika anak membaca jangan hanya untuk mengejar reward tapi karena mereka benar-benar menyukai dan mengetahui pentingnya membaca.
  21. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak
  22. Pilihlah buku sebagai hadiah untuk anak jika ada acara-acara penting, seperti ulang tahun, kenaikan kelas, dll. Jadikan buku sebagai barang berharga yang dinanti-nantikan oleh anak. Jika anak sudah mencintai buku, hadiah buku akan menjadi hadiah yang menyenangkan hatinya.
  23. Jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari
  24. Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak sekaligus membentuk kebiasaan membaca pada anak. Kalau Anda orang tua yang sibuk, lima atau sepuluh menit setiap harinya untuk membacakan cerita kepada anak Anda akan sangat bermanfaat. Jika anak Anda sudah bisa membaca sendiri, Anda tinggal menemaninya membaca sambil Anda juga membaca buku favorit Anda.
  25. Dramatisasi buku yang Anda baca
  26. Ubahlah cara baca Anda ketika anak Anda kurang atau tidak tertarik dengan buku yang Anda bacakan untuknya. Tambahkan kosakata dan kalimat yang menarik dan dramatisasilah cerita yang sedang Anda bacakan, caranya dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak akan tertarik.
  27. Buatlah buku sendiri
  28. Anak akan sangat senang jika mereka atau Anda membuatkan buku untuk mereka sendiri. Anda bisa membuat buku untuk anak seperti:
    • Buku biografi anak.
    • Tempelkan foto anak, misalnya foto ketika masih bayi, rumah sakit tempat lahir, anak ketika bisa berjalan, mainan favoritnya, dll. Tambahkan kata-kata sederhana yang mengomentari setiap foto. Anak akan bangga dengan buku yang mengisahkan dirinya tersebut.
    • Buku tentang diri Anda.
    • Seperti buku di atas, tetapi berisi kisah Anda dan pasangan Anda sebagai orang tua. Buku tentang diri Anda bisa digunakan sebagai sumber bacaan yang bagus untuk mengajarkan proses pertumbuhan, siklus kehidupan, konsep baik dan buruk, nilai moral, etika, adat istiadat dalam keluarga, dan lain sebagainya.
    • Buku cerita yang Anda gambar sendiri.
    • Karanglah buku cerita yang Anda hias atau gambar sendiri. Meski sederhana dan kurang indah, namun buku seperti ini akan menarik minat anak karena anak tahu kalau orang tuanya yang membuatkan buku itu khusus untuknya. Hal ini juga membuat Anda lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan buku untuk anak karena Anda bisa menentukan sendiri tema yang disukai anak.
  29. Anak membuat sendiri bukunya.
  30. Membuat buku sendiri bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang anak. Meski anak belum bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambarnya, minta mereka menceritakan gambarnya dan Anda yang menuliskan di buku tersebut. Jika mereka sudah bisa menulis, minta mereka untuk membuat gambar dan menuliskan sendiri ceritanya. Anak akan menyukai kegiatan ini. Anak juga mempunyai kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan imanjinasinya.
  31. Jadilah teladan
  32. Teladan orang tua lebih berdampak daripada kata-kata. Biarkan anak melihat Anda membaca. Jika hal tersebut sering dia lihat mereka menjadi terbiasa dengan kegiatan membaca tersebut. Jika Anda mengetahui membaca itu penting, namun kita tidak menyukainya, upayakan agar minat baca Anda meningkat.
Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri
 
Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.

Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal.

Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.

Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.

Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.

Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri.

Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.

Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.

Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!"

Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.

Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.

Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.


Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.

Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut.

Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri menjadikan semangat kita tetap menyala.

Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.

Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh pelayanan kita dan doa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.


KIAT MENJADI GURU YANG SUKSES


Profesi guru di masyarakat kita cukup banyak baik yang bekerja di lambaga formal maupun lembaga non formal, baik di desa-desa maupun di kota-kota . Setiap guru tentu punya harapan untuk sukses yang signifikan, namun realita banyak guru yang sukses dan banyak juga yang belum sukses. Beberapa contoh / indikator guru yang dikatakan sukses : * selalu hadir di tempat kerja tepat waktu, selalu menggunakan tools / perangkat kerja dalam proses pembelajaran ( RPP, Evaluasi, Laporan ). Kreatif, inovatif bersama muridnya, selalu dirindukan oleh muridnya untuk belajar bersama , selalu bekerja bersama tim dan pimpinannya , interaksi sosialnya tinggi,kehidupan spiritualnya oke dan lainnya yang dikerjakan oleh guru lalu berhasil. Beberapa contoh / indikator guru yang dikatakan belum sukses : * Hadir di tempat kerja sering terlambat, jarang menggunakan tools / perangkat kerja dalam proses pembelajaran (RPP, hanya sebagai arsip administrasi, jadwal evaluasi dan laporan kadang tidak tepat waktu, kehadirannya kurang dirindukan oleh murid ,.interaksi sosialnya biasa saja cenderung minus, kerja sama tim biasa saja cenderung minus, kehidupan spiritualnya biasa-biasa saja dan tindakan lainnya rata-rata  cenderung minus
Dari beberapa indikator guru yang dikatakan sukses dan guru yang dikatakan belum sukses di atas sebaiknya anda abaikan saja karena tindakan-tindakan  guru tersebut merupakan rekam jejak orang lain yang sudah berlalu dan bukan menjadi arena perlombaan yang baik untuk anda ikuti , anda punya arena perlombaan sendiri
Untuk meraih kesuksesan tidak dibatasi tempat dan waktu, guru di desa tidak berarti belum sukses dibanding guru di kota atau sebaliknya guru di kota belum sukses dibanding guru di desa .Guru yang sudah sukses hari ini belum tentu  tetap sukses pada hari- hari selanjutnya atau guru yang belum sukses hari ini belum tentu akan sukses pada hari-hari selanjutnya. Perihal sukses atau belum suksesnya seseorang sangat tergantung pada “Karakter”  Menjadi guru yang sukses itu pada dasarnya sudah punya jalan dan arena perlombaan tersendiri - Nah berikut ini beberapa kiat menjadi guru yang sukses :
  • Mau mengaktifkan keinginan anda yang baik serta siap berjalan di jalan berliku dan banyak rintangan
  • Bergembiralah selagi bisa
  • Mulailah untuk melihat apa yang bisa anda lakukan ( sesuatu untuk perbaikan atau sesuatu yang berbeda )
  • Miliki ” bahan bakar ” yang cukup : sanggup mengisi benak dengan masuk-masukan yang baik ( informasi yang dibutuhkan) , mendengar atau membaca bahan-bahan pendidikan yang sesuai dengan profesi anda, memanfaatkan peluang mengembangkan potensi-potensi pribadi
  • Pertahankan terus energi anda pada tingkat yang optimal ( makan yang benar,jangan terlalu banyak makan,lebih banyak berolahraga,minumlah air,hindari merokok dan minuman keras,beristirahat dengan cukup serta tahu dengan pasti arah tujuan anda, percaya kepada berbagai kemungkinan
  • Memberikan:  cinta kasih, melayani, kekuatan serta semangat pada orang lain
  • Berdoa agar menjadi orang bijak dan rendah hati

Guru Sukses


The Leader in Me
The Leader in Me

Stephen Covey, setelah menyihir dunia dengan 7 Kebiasaan Manusia yang sangat Efektif, tahun 2009 ini kembali menelurkan satu karya yang cukup spektakuler: The Leader in Me. Buku ini bercerita tentang kisah sukses sekolah mengembangkan bakat dan potensi anak didik melalui pembiasaan dan pembudayaan 7 kebiasaan efektif di sekolah.
Upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas hidup ini perlu pembiasaan sejak dini, sehingga bisa menjadi budaya yang akan dibawa anak-anak saat mereka dewasa. Hingga pada saatnya nanti, mereka sudah siap menjadi pemimpin di masa mendatang. Pertanyaannya kemudian, mungkinkah kepemimpinan bisa diajarkan dan dididik sejak kecil di sekolah?
Cerita sukses dimulai dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar A.B. Combs di Carolina. Saat bertemu Covey di sebuah seminar, mereka mencanangkan untuk mengembangkan 7 kebiasaan di sekolah. Pekerjaan dimulai dengan melakukan penelitian terhadap stakeholder sekolah apa saja yang mereka inginkan dari lulusan sebuah sekolah. Dimulai dari orang tua, Pemerintah, hingga kalangan bisnis. Yang menarik, baik dari orang tua maupun kalangan bisnis menginginkan lulusan sekolah memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan di masa mendatang, tidak hanya prestasi akademis.
Keterampilan hidup ini mulai dari bagaimana mereka bertanggung jawab, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain, memecahkan masalah, mempunyai motivasi dan etos kerja yang kuat, mempunyai kesadaran untuk terus mengembangkan diri, dan belajar menjadi kreatif.
Program pengembangan kepemimpinan yang diterapkan bukanlah sebuah “kurikulum baru” dengan menambahkan satu pelajaran khusus yang bertema kepemimpinan dan kebiasaan efektif, tetapi program ini dijalankan pada semua mata pelajaran dan proses belajar mengajar di sekolah.
Untuk memahamkan kebiasaan “Menjadi Proaktif” misalnya, dalam pelajaran Bahasa, setiap anak diminta membaca novel, kemudian diminta untuk berimajinasi seandainya setiap tokoh bersifat pro aktif, apa yang akan terjadi kemudian. Masing-masing orang diajak untuk mulai merespons sesuatu secara positif. Semua orang diminta mencatat secara rapih target-target yang harus mereka capai dalam kurun beberapa waktu ke depan, sesuai dengan prinsip “Mulai dengan Tujuan Akhir”.
Target-target itu menyangkut juga bagaimana menjadi warga sekolah yang baik, dan apa yang bisa dikontribusikan kepada sekolah. Target-target ini secara berkala diperiksa mana yang sudah tercapai dan mana yang belum tercapai. Selanjutnya, setiap murid mulai diajarkan berpikir dan bertindak bagaimana menentukan prioritas hidup agar mereka bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan. Mereka belajar mendahulukan yang utama (First Thing First), hal-hal yang penting dan relevan dalam kehidupan mereka.
Karena sekolah juga mempunyai visi dan target, masing-masing murid berusaha mengaitkan target pribadi mereka dengan target sekolah. Sistem di sekolah juga membantu mereka untuk menjadi orang-orang yang merasa dihargai dengan kemampuan mereka masing-masing. Semua orang bekerja sama, bergembira, tidak ada yang merasa dikalahkan, karena prinsip solusi menang-menang (win-win solution) yang mereka kembangkan.
Jika ada yang bertengkar atau berkelahi di kelas, para siswa diajarkan untuk tidak terlebih dahulu menyalahkan orang lain. Mereka diajarkan untuk ber-empati, mendengarkan terlebih dahulu apa yang terjadi sebelum menyalahkan, sehingga persoalannya menjadi lebih mudah untuk diselesaikan. Murid-murid juga diajarkan untuk bekerja sama, bersinergi, membangun kekuatan untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap orang bisa memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, itulah yang disebut sebagai prinsip “sinergi”. Dan terakhir, tentu saja setiap orang sangat senang untuk belajar dan meningkatkan keterampilan yang mereka miliki dengan prinsip “mengasah gergaji” (sharpening the saw).
Anak-anak akan senang berolah raga untuk menjaga kebugaran, saling berkenalan satu dengan yang lain, dan selalu berlatih agar keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki tidak habis bahkan terus berkembang. Akan lebih mudah memahami buku ini apabila sudah membaca karya-karya Covey terdahulu seperti “7 Kebiasaan Yang Sangat Efektif”, atau “8 Kebiasaan yang Sangat Efektif”, dan juga karya anaknya Covey, Sean Covey, “7 Kebiasaan Efektif untuk Remaja”. Karena berdasarkan prinsip-prinsip itulah, pembiasaan ini dilakukan di sekolah.
Buku ini mengajarkan bahwa setiap pribadi mempunyai keunikan dan bakat tertentu, di mana tugas guru, sekolah, dan orang tua untuk mengenali bakatnya masing-masing. Jangan buru-buru memberikan label “anak nakal, anak tak tahu diuntung, anak bodoh, anak pemalas”, dan berbagai label negatif lain. Mungkin saja, bakat terpendam itu memang harus digali terlebih dahulu, karena emas sekalipun terpendam dalam lumpur yang sangat kotor. Jangan sampai kita menyesal karena telah mematikan bakat dan potensi anak-anak kita. Bukan karena kita sengaja, tapi karena ketidaktahuan kita..


Rita adalah seorang guru yang sebenarnya pintar menulis. Jika ia menulis suatu artikel atau makalah, dengan cepat ia mampu menyelesaikannya dengan baik. Hampir semua orang tahu kemampuan yang dimilikinya, karena tulisannya sering muncul di penerbitan sekolah.
Tahun demi tahun berjalan, semakin lama ternyata tulisan-tulisan Rita sudah mulai jarang muncul. Produktivitasnya semakin menurun dalam menulis, walaupun sebenarnya keterampilan menulis yang dimilikinya tidak pernah hilang. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Rita?
Usut punya usut, Rita ternyata lupa dengan satu hal penting yang harus dijaga dalam keterampilan tulis menulis, yaitu membaca. Membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa terpisahkan dengan tulis menulis. Keterampilan menulis akan jauh lebih berkembang jika diiringi dengan aktivitas membaca yang tinggi.
Rita melupakan satu hal penting dalam pengembangan kreativitas, yaitu apa yang disebut sebagai mengasah keterampilan. Tanyakan kepada ibu-ibu di dapur, berapa kali dalam sebulan mereka harus mengasah pisau agar tetap tajam. Kita menggunakan pisau tersebut setiap hari untuk memotong sayuran, daging, dan juga mengupas buah-buahan. Jika pisau tersebut tidak diasah, maka lama kelamaan pisau tersebut akan tumpul dan sulit dipakai lagi untuk memotong.
Perumpamaan pisau sama dengan keterampilan yang kita miliki. Kita menggunakan keterampilan tersebut setiap hari, jangan lupa untuk terus mengasah keterampilan tersebut. Keterampilan tidak bisa sekedar dikhayalkan ataupun dipikirkan. Tetapi keterampilan adalah sesuatu yang secara terus menerus harus dipraktekkan. Mengasah keterampilan adalah melakukan berbagai cara agar keterampilan tersebut semakin bertambah setiap hari dan tidak hilang.
Seperti anak-anak yang belajar naik sepeda. Saat ia bisa naik sepeda, mungkin pertama kali sering terjatuh atau menabrak sesuatu. Tetapi jika ia sudah lancar dan setiap hari mempraktekkan bermain sepeda, maka keterampilan tersebut akan semakin lancar. Ia bisa bersepada secara kencang, ngebut, kejar-kejaran dengan temannya, dan menghindari berbagai bahaya.
Coba lihatlah ke dalam diri kita keterampilan apa yang menjadi keunggulan dan keunikan kita. Asah keterampilan tersebut terus menerus, dan belajarlah berbagai keterampilan pendukungnya. Dengan demikian, keterampilan utama kita akan semakin terus berkembang.
Mengembangkan diri juga bisa dilakukan dengan selalu berusaha menjadi kreatif dan inovatif. Bapak Irfan, sebut saja begitu, seorang guru Matematika, setiap hari berpikir keras bagaimana membuat alat peraga pendidikan dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Minggu ini, ia menggunakan balok-balok kecil untuk bercerita tentang bentuk, minggu depannya ia menggunakan jari untuk menghitung, minggu selanjutnya ia menggunakan buah untuk menghitung pecahan, dan begitu seterusnya ia berusaha menggunakan berbagai alat peraga pendidikan dari bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Kreativitas dan inovasi semacam ini terkadang tidak kita pikirkan. Tetapi faktanya, bukan sekedar proses belajar mengajar yang menjadi lebih menyenangkan, dengan kita selalu berpikir kreatif melatih diri kita untuk tidak berpuas diri dengan apa yang sudah ada, dan terus meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam berbagai kehidupan kita sehari-hari.
Di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat sekarang ini, kreativitas dan inovasi mutlak diperlukan. Tanpa adanya inovasi dan ide-ide kreatif yang kita timbulkan, lambat laun kita akan tergilas oleh orang-orang yang datang kemudian dengan ide-ide baru yang mungkin saja lebih baik dari apa yang sudah kita lakukan.
Jika dirasa sudah merasa tidak lagi bisa berkembang, saatnya untuk melakukan pengisian ulang (recharge) energi dan pengetahuan kita. Jalur pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengembangkan diri, karena biasanya sebuah jenjang pendidikan dan pelatihan sudah dirancang dengan baik agar peserta didik bisa mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu.
Selain mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dari sebuah pendidikan dan pelatihan, kita juga akan mendapatkan ijazah ataupun sertifikat formal dari pendidikan dan pelatihan tersebut. Buat saya, walaupun formalitas dalam ijazah dan sertifikat ini bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan kita, tetapi keberadannya memudahkan kita untuk mendapatkan kredibilitas sebagai pengajar, ataupun untuk keperluan formal dalam kenaikan jenjang karir dan pangkat.
Berbagai ijazah dan sertifikat yang kita dapatkan bisa menjadi semacam “jalur cepat” untuk kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Mudah saja, jika kita mempunyai gelar sarjana misalnya, tentu akan lebih mudah dalam bergerak dibandingkan jika kita belum mendapatkan gelar sarjana. Walaupun tentu saja kesuksesan seseorang sama sekali tidak ditentukan apakah ia mempunyai ijazah dan sertifikat formal atau tidak.
Selain melalui jalur pendidikan dan pelatihan, baik formal maupun informal, menambah pengetahuan juga bisa dilakukan secara otodidak dengan membaca sendiri berbagai literatur yang ada, baik dalam bentuk buku maupun artikel-artikel yang tersebar secara luas di internet.
Mungkin kita tidak menyadari, bahwa mesin pencari semacam Google merupakan salah satu sumber ilmu yang sangat luas dan hampir tidak terbatas. Namun demikian, karena banyaknya informasi yang tersedia di Google, butuh kemampuan ekstra dari kita untuk memilih dan memilah mana informasi yang bermanfaat dan mana informasi yang bersifat sampah. Karena jika kita tidak mampu memilih dan memilah dengan baik, banyak informasi yang menjadi mubazir dan tidak berguna. Berikut ini beberapa tips untuk mencari artikel ataupun materi presentasi di Google secara efektif.
A. Mencari Artikel
Jika ingin mencari artikel, orang biasanya langsung mengetikkan sesuatu kata kunci untuk dimasukkan ke dalam search engine.  Search engine kemudian akan memberikan daftar informasi yang ada dalam databasenya secara keseluruhan. Akibatnya, ada ribuan pilihan yang harus dilihat, sementara terkadang waktu yang dimiliki terbatas.
Untuk memudahkan proses pencarian artikel, biasanya sebuah artikel ditulis dalam bentuk Microsoft Word ataupun PDF yang digunakan sebagai standar industri. File extension yang digunakan adalah .doc ataupun .pdf,, misalnya artikel berjudul “manajemen lembaga pendidikan.doc”, berarti artikel tersebut berformat Microsoft Word, atau “manajemen lembaga pendidikan.pdf”, berarti artikel tersebut berformat PDF.
Karena itu, jika ingin mencari artikel, jangan lupa untuk ditambahkan kata-kata “filetype” di belakang artikel tersebut.  Jika ingin mencari artikel tentang manajemen lembaga pendidikan misalnya, yang dimasukkan di search engine tidak sekedar kata-kata “manajemen lembaga pendidikan”, tetapi harus ditambahkan kata “filetype” tersebut. Sehingga yang dimasukkan adalah: “manajemen lembaga pendidikan filetype:pdf” jika kita menginginkan artikel-artikel dalam bentuk PDF atau “manajemen lembaga pendidikan filetype:doc” jika kita menginginkan artikel-artikel dalam bentuk Microsoft Word.
Dengan demikian, secara langsung akan tersaring bahwa informasi yang disajikan adalah hanya yang berformat Microsoft Word ataupun PDF. Dan seperti dikatakan di atas, dua format inilah yang menjadi standar penulisan artikel sehingga yang dikeluarkan oleh search engine terbatas hanya artikel, dan bukan informasi umum yang sangat luas.
B. Mencari Materi Presentasi
Sama halnya dengan mencari artikel, mencari materi presentasi juga berdasarkan filetype.  Tipe materi presentasi yang menjadi standar industri adalah Microsoft Power Point, dengan file extension ppt. Karena itu, jangan lupa untuk menambahkan kata “filetype:ppt” pada semua kata-kata yang akan dicari.
Pada contoh di atas, adalah mencari materi presentasi yang bertema “manajemen lembaga pendidikan”. Maka yang perlu dimasukkan ke search engine adalah “manajemen lembaga pendidikan filetype:ppt”.  Dengan demikian, yang akan keluar adalah semua informasi yang mengandung kata-kata manajemen, atau lembaga pendidikan dan berformat Microsoft Power Point. Format ini akan memudahkan kita menyortir, dan tinggal memilih materi presentasi mana yang sesuai dan materi mana yang tidak.
Hal-hal di atas mungkin selama ini belum kita mengerti, tetapi dengan satu pengetahuan dan pemahaman yang lebih efektif bagaimana menggunakan Google, hampir membuka semua pintu-pintu pengetahuan yang kita inginkan. Tinggal masalahnya kembali kepada kita semua, mau terus belajar dan berkembang atau tidak.
Saya ingat, ada beberapa orang kawan saya semasa sekolah tingkat SMA dulu, kerjaannya kebanyakan tidur di kelas. Karena kita berasrama, di asrama saat malam hari juga tidak terlihat belajar. Saat teman-temannya belajar dengan suara keras, ia asyik bermain atau makan dengan teman-teman yang lain. Tetapi anehnya, saat ujian dilakukan, mereka mendapatkan nilai yang baik-baik. Pertanyaannya, kapan mereka belajar?
Belakangan, setelah memahami konsep kemampuan menyerap pengetahuan yang berbeda-beda dalam bentuk Visual, Auditory, dan Kinestetik (VAK), baru saya agak sedikit mengerti mengapa mereka bisa enak-enakan tidur di kelas tetapi mendapatkan nilai baik. Kelihatannya mereka adalah tipe pembelajar auditory, yaitu para pembelajar yang bisa menyerap informasi dan mata pelajaran, justru lebih banyak dari mendengar dibandingkan dengan membaca secara langsung. Jadi, mereka belajar saat orang lain membaca pelajarannya keras-keras. Di situlah mereka bisa lebih banyak menyerap informasi. Selanjutnya, dengan kecerdasan yang mereka miliki, informasi itu dengan mudah dikelola dan disimpan sehingga pas ujian tinggal membuka informasi itu dari simpanan memorinya. Bukannya tidak belajar, tetapi begitulah cara mereka belajar.
Ada seorang anak di sekolah, sebut saja Budi. Ia sebenarnya anak yang pintar, tetapi karena sering tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas, Budi diberi label sebagai “anak nakal”. Ia sering membuat kegaduhan saat belajar, mengganggu teman yang lain, atau bermain-main sendiri saat guru mengajar. Ibu Andi, salah seorang guru di sekolah tersebut, mencoba memecahkan masalah yang dihadapi Budi. Dalam beberapa kali pertemuan, ia melakukan observasi kelas bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Setelah beberapa waktu mengumpulkan informasi, ia mengambil satu kesimpulan penting, bahwa Budi tidak suka dengan cara mengajar guru-gurunya, terutama jika hanya disampaikan dalam bentuk ceramah di depan kelas. Karena itu, saat guru mengajar, ia lebih asyik untuk bermain dengan anak-anak yang lain.
Ibu Andi kemudian mencoba cara yang berbeda dalam mengajar. Saat ia masuk kelas, ia mengajak siswa untuk keluar kelas dan melakukan pembelajaran di luar kelas. Ia bagi kelasnya menjadi beberapa kelompok, kemudian melakukan berbagai pekerjaan kelompok sesuai dengan tugas-tugas yang telah diberikan. Budi ternyata sangat antusias dengan model pembelajaran semacam ini. Ia tidak lagi melakukan perbuatan iseng atau nakal terhadap teman-temannya, bahkan ia terus menyemangati anggota kelompoknya untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Lain lagi permasalahan yang dialami Ibu Parti. Problemnya sama, beberapa anak didiknya tidak mau mendengarkan saat ia mengajar di depan kelas. Ia lalu mencoba mengubah metode belajar mengajarnya. Setiap hari, ia menyiapkan gambar-gambar, poster, peta, bahkan beberapa film yang sesuai dengan tema yang diajarkan. Ternyata cara tersebut berhasil. Para siswa mulai antusias dengan pelajaran yang diberikan, dan merekapun lambat laun menyenangi proses belajar mengajar tersebut. Apa yang dialami Ibu Andi dan Ibu Parti merupakan masalah umum yang sering dialami oleh guru-guru di sekolah. Sebagai anak-anak yang masih dalam umur lebih banyak bermain, mengatur mereka agar mengikuti proses belajar mengajar di kelas dengan baik bukanlah perkara yang mudah. Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para guru adalah bahwa setiap anak dengan latar belakang berbeda mempunyai keunikan tersendiri dalam belajar. Mereka mempunyai cara masing-masing dalam memperoleh dan mengolah informasi. Gaya inilah yang disebut dengan gaya belajar (learning style).
Banyak ahli yang menggunakan istilah berbeda-beda dalam memahami gaya belajar ini. Tetapi secara umum, menurut Bobby DePotter terdapat dua benang merah yang disepakati tentang gaya belajar ini. Pertama adalah cara seseorang menyerap informasi dengan mudah, yang disebut sebagai modalitas, dan kedua adalah cara orang mengolah dan mengatur informasi tersebut. Modalitas belajar adalah cara kita menyerap informasi melalui indera yang kita miliki. Masing-masing orang mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi. Terdapat tiga modalitas belajar ini, yaitu apa yang sering disingkat dengan VAK: Visual, Auditory, Kinestethic.
Visual
Modalitas ini menyerap citra terkait dengan visual, warna, gambar, peta, diagram. Model pembelajar visual menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh mata. Beberapa ciri dari pembelajar visual di antaranya adalah:
  1. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
  2. Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas 
  3. Pembaca cepat dan tekun 
  4. Lebih suka membaca daripada dibacakan 
  5. Rapi dan teratur 
  6. Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun penampilan keseluruhan 
  7. Teliti terhadap detail 
  8. Pengeja yang baik 
  9. Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi tertulis 
Auditory
Model pembelajar auditory adalah model di mana seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah ditangkap oleh para pembelajar auditory ini. Ciri-ciri orang-orang auditorial, di antaranya adalah:
  1. Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan 
  2. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 
  3. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 
  4. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara. 
  5. Bagus dalam berbicara dan bercerita 
  6. Berbicara dengan irama yang terpola 
  7. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 
  8. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 
  9. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya 
  10. Suka musik dan bernyanyi 
  11. Tidak bisa diam dalam waktu lama 
  12. Suka mengerjakan tugas kelompok
Kinestetik
Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik. Ciri-ciri pembelajar kinestetik, di antaranya adalah:
  1. Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak 
  2. Berbicara dengan perlahan 
  3. Menanggapi perhatian fisik 
  4. Suka menggunakan berbagai peralatan dan media 
  5. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 
  6. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang 
  7. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar 
  8. Belajar melalui praktek
  9. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat 
  10. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 
  11. Banyak menggunakan isyarat tubuh 
  12. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama 
  13. Menggunakan kata-kata yang menandung akso 
  14. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita 
  15. Kemungkinan tulisannya jelek 
  16. Ingin melakukan segala sesuatu 
  17. Menyukai permainan dan olah raga.
Selain berhubungan dengan cara menyerap informasi, gaya belajar juga berhubungan dengan bagaimana seseorang memproses dan mengolah informasi tersebut. Howard Gardner menyebutkan, bahwa cara seseorang memproses dan mengolah informasi ini sangat erat berhubungan dengan kecenderungan kecerdasan yang dimilikinya. Dalam pandangan Gardner, kecerdasan ini tidak hanya tunggal, tetapi masing-masing orang memiliki kecerdasan berbeda-beda, yang disebut sebagai kecerdasan majemuk (multiple intelligence).
Kecerdasan majemuk bisa dirinci menjadi delapan kecerdasan, yaitu:
  1. Kecerdasan Linguistik, berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi dan berdebat. 
  2. Kecerdasan Matematis-Logis, berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar dan berpikir logis, memecahkan masalah.
  3. Kecerdasan Visual-Spasial, berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, mendesain. 
  4. Kecerdasan Musikal, berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, mendengar nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik. 
  5. Kecerdasan kinestetik, berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan. 
  6. Kecerdasan Interpersonal, berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan soasial, kerja sama dan empati. 
  7. Kecerdasan Intrapersonal, berkaitan dengan pemahaman terhadap diri sendiri, motivasi diri, tujuan hidup dan pengembangan diri. 
  8. Kecerdasan Naturalis, berkaitan dengan kemampuan meneliti perkembangan alam, melakukan identifikasi dan observasi terhadap lingkungan sekitar.
Dari delapan kecerdasan di atas, setiap orang mempunyai kecenderungan untuk memiliki salah satu kecerdasan yang menonjol dibandingkan dengan kecerdasan lainnya. Kecerdasan yang menonjol inilah yang perlu dieskplorasi karena merupakan kecenderungan seseorang yang paling besar yang menjadi gaya belajarnya.
Seseorang dengan kecenderungan pembelajar kinestetis misalnya, sangat mungkin memiliki kecerdasan kinestetis juga, di mana kecenderungan belajarnya lebih banyak menggunakan pembelajaran fisik, dalam arti lebih senang bergerak daripada diam. Hal ini yang mungkin terjadi pada Budi di awal cerita ini. Karena lebih nyaman dengan model pembelajaran kinestetik, ia lebih suka untuk melakukan proses belajar di luar keras, melakukan praktik dan kerja kelompok, serta simulasi dan berbagai permainan yang menyenangkan.
Mengetahui Cara Belajar Siswa
Dalam prakteknya tidak mudah mengetahui gaya belajar siswa. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengetahui gaya belajar ini. Cara Pertama, adalah dengan menggunakan observasi secara mendetail terhadap setiap siswa melalui penggunaan berbagai metode belajar mengajar di kelas. Gunakan metode ceramah secara umum, catatlah siswa-siswa yang mendengarkan dengan tekun hingga akhir. Perhatikan siswa-siswa yang “kuat” bertahan berapa lama dalam mendengar. Klasifikasikan mereka sementara dalam golongan orang-orang yang bukan tipe pembelajar yang cenderung mendengarkan.
Dari sini kita bisa mengklasifikasikan secara sederhana tipe-tipe siswa dengan model-model pembelajar auditori yang lebih menonjol. Metode lain bisa digunakan, misalnya dengan memutar film, menunjukkan gambar atau poster, dan juga menunjukkan peta ataupun diagram. Dengan proses belajar mengajar seperti ini, kita bisa melihat para siswa yang mempunyai kecenderungan belajar secara visual dan juga mempunyai kecerdasan visual-spasial akan lebih tertarik dan antusias.
Setelah itu, cobalah dengan metode pembelajaran menggunakan praktek atau simulasi. Para pembelajar kinestetik tentu saja akan sangat antusias dengan model belajar mengajar semacam ini. Begitu seterusnya kita melihat bagaimana reaksi siswa terhadap setiap model pembelajaran sehingga lambat laun kita akan lebih mudah memahami dan mengetahui kecenderungan gaya belajar yang mereka.
Cara Kedua, adalah dengan memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan proses penyatuan bagian-bagian yang terpisah, misalnya menyatukan model rumah yang bagian-bagiannya terpisahkan. Ada tiga pilihan cara yang bisa dilakukan dalam menyatukan model rumah ini, pertama adalah melakukan praktek langsung dengan mencoba menyatukan bagian-bagian rumah ini setelah melihat potongan-potongan yang ada; kedua adalah dengan melihat gambar desain rumah secara keseluruhan, baru mulai menyatukan; dan ketiga adalah petunjuk tertulis langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun rumah tersebut dari awal hingga akhir.
Pembelajar visual akan cenderung memulai dengan melihat gambar rumah secara utuh. Ia lebih cepat menyerap melalui gambar-gambar tersebut sebelum menyatukan bagian-bagian rumah secara keseluruhan. Pembelajar auditory cenderung membaca petunjuk tertulis mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun rumah, dan tidak terlalu mempedulikan gambar yang ada. Sedangkan pembelajar kinestetik akan langsung mempraktekkan dengan mencoba-coba menyatukan satu bagian dengan bagian yang lain tanpa terlebih dahulu melihat gambar ataupun membaca petunjuk tulisan. Dari pengamatan terhadap cara kerja siswa dalam menyelesaikan tugas ini, kita akan lebih memahami gaya mengajar siswa secara lebih mendetail.
Cara Ketiga, merupakan cara yang lebih komprehensif yaitu dengan melakukan survey atau tes gaya belajar. Namun demikian, alat survey ataupun tes ini biasanya mengikat pada satu konsultan atau psikolog tertentu sehingga jika kita ingin melakukan tes tersebut harus membayar dengan sejumlah biaya tertentu, yang terkadang dirasa cukup mahal. Namun demikian, karena menggunakan metodologi yang sudah cukup teruji, biasanya survey atau tes psikologi semacam ini mempunyai akurasi yang tinggi sehingga memudahkan bagi guru untuk segera mengetahui gaya belajar siswa. Nah, dari ketiga cara mengetahui gaya belajar siswa di atas tergantung kita untuk menggunakan cara yang mana. Cara pertama dan kedua membutuhkan usaha yang keras dari kita dalam memetakan dan mengklasifikasikan gaya mengajar siswa yang terdapat dalam satu kelas. Namun demikian, kedua cara ini tidak membutuhkan biaya yang mahal. Untuk lebih akurat, memang cara ketiga bisa diambil, namun konsekuensinya tentu saja perlu mengeluarkan biaya untuk survey ataupun tes gaya belajar.
Mengajar dengan Gaya Belajar Siswa yang Berbeda
Setelah mengetahui gaya belajar siswa dan kecenderungan kecerdasan yang paling menonjol dimilikinya, saatnya sebagai guru kita menyesuaikan dengan gaya belajar mereka. Bagaimana kita menyesuaikan diri dengan gaya belajar mereka masing-masing?
Untuk pembelajar visual, di mana lebih banyak menyerap informasi melalui mata, hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
  1. Biarkan mereka duduk di bangku paling depan, sehingga mereka bisa langsung melihat apa yang dituliskan atau digambarkan guru di papan tulis. 
  2. Selain tulisan, buatlah lebih banyak bagan-bagan, diagram, flow-chart menjelaskan sesuatu. 
  3. Putarkan film. 
  4. Minta mereka untuk menuliskan poin-poin penting yang harus dihapalkan. 
  5. Gunakan berbagai ilustrasi dan gambar. 
  6. Tulis ulang apa yang ada di papan tulis. 
  7. Gunakan warna-warni yang berbeda pada tulisan.
Untuk pembelajar auditory, di mana mereka lebih banyak menyerap informasi melalui pendengaran, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
  1. Gunakan audio dalam pembelajaran (musik, radio, dll) 
  2. Saat belajar, biarkan mereka membaca dengan nyaring dan suara keras. 
  3. Seringlah memberi pertanyaan kepada mereka. 
  4. Membuat diskusi kelas. 
  5. Menggunakan rekaman. Biarkan mereka menjelaskan dengan kata-kata. 
  6. Biarkan mereka menuliskan apa yang mereka pahami tentang satu mata pelajaran. 
  7. Belajar berkelompok. 
Sedangkan untuk pembelajar kinestetic, di mana mereka lebih banyak menyerap informasi melalui gerakan fisik, hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan belajar mereka adalah:
  1. Perbanyak praktek lapangan (field trip). 
  2. Melakukan demonstrasi atau pertunjukan langsung terhadap suatu proses. 
  3. Membuat model atau contoh-contoh. 
  4. Belajar tidak harus duduk secara formal, bisa dilakukan dengan duduk dalam posisi yang nyaman, walaupun tidak biasa dilakukan oleh murid-murid yang lain. 
  5. Perbanyak praktek di laboratorium. 
  6. Boleh menghapal sesuatu sambil bergerak, berjalan atau mondar-mandir misalnya. 
  7. Perbanyak simulasi dan role playing. 
  8. Biarkan murid berdiri saat menjelaskan sesuatu.
Dalam prakteknya, satu kelas biasanya terdiri dari tiga kelompok pembelajar semacam ini. Karena itulah, tidak bisa seorang guru hanya mempraktekkan satu metode belajar mengajar untuk diterapkan di seluruh kelas. Bayangkan jika guru mengajar hanya dengan metode ceramah mulai dari awal hingga akhir. Jika dalam satu kelas kecenderungannya lebih banyak pembelajar visual atau kinestetis, maka yang terjadi adalah suasana yang tidak menyenangkan. Orang-orang visual dan kinestetis akan mulai merasa bosan dengan apa yang diomongkan, hingga yang terjadi mereka akan mulai mencari perhatian dengan berbagai hal yang mengganggu. Ada yang tidak mendengarkan, tidur di kelas, ataupun berlarian ke sana kemari karena tidak tahan untuk terus menerus mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru di dalam kelas.
Nah, dalam situasi semacam ini, guru-guru kreatif dan mempunyai inovasi yang tinggi akan segera mengganti proses belajar mengajar dengan mempertimbangkan keragaman gaya belajar siswa. Tidak lagi kemudian menggunakan metode ceramah, tetapi menggunakan metode yang lain yang memungkinkan, misalnya diskusi kelompok ataupun mengajak mereka dalam suatu permainan agar tidak membosankan.
Namun demikian, yang masih sering terjadi adalah, karena guru merasa tidak diperhatikan, mereka kemudian menggunakan kekuasaan mereka sebagai guru dengan melakukan bentakan yang keras, biasanya disertai ancaman kalau tidak mendengarkan maka mereka akan mendapatkan hukuman. Pola belajar mengajar semacam ini tidak saja membuat proses belajar mengajar menjadi sesuatu yang mengerikan dan membuat trauma bagi anak didik, tetapi juga mengaduk-aduk dan menyita emosi guru secara terus menerus. Akibatnya, bisa ditebak, tekanan kerja yang semakin berat membuat proses belajar mengajar bagi guru menjadi beban yang tidak lagi menyenangkan.
Situasi semacam ini melahirkan “kalah-kalah”, di mana guru kalah karena walaupun sudah bekerja keras tetapi tidak bisa menikmati pekerjaannya, sementara bagi siswa juga kalah karena proses belajar mengajar tidak lagi menjadi proses yang menyenangkan, tetapi membuat trauma dan kesedihan untuk belajar. Karena itulah, kreativitas dan kemampuan guru untuk memahami gaya belajar siswa sangat penting agar suasana di dalam kelas bisa dibangun dengan lebih kondusif dan menyenangkan untuk belajar. Dengan demikian, sekolah akan menjadi tempat yang menyenangkan, bagi guru, siswa, dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
 Sukses adalah apa yang kita pikirkan dan kita ingin raih. Setiap orang memiliki arti sukses yang berbeda-beda. Ada yang menginginkan kesuksesan dalam bidang karir, materi, profesi, ada juga yang menginginkan kesuksesan dalam bidang sosial keagamaan. Menjadi guru merupakan salah satu profesi unik, di mana kesuksesan guru tidak hanya terkait pada dirinya sendiri, tetapi juga terkait dengan anak didiknya. Seorang guru dianggap berhasil jika mampu menghasilkan anak didik dengan nilai-nilai hasil pelajaran yang baik, akhlak yang baik, sikap mental yang baik, dan juga kemampuan dan keterampilan hidup sesuai dengan usianya. Jadi, sangat menarik bahwa kesuksesan seorang guru terkait tidak hanya saat anak didik belajar di sekolah, tetapi juga saat anak didik tersebut keluar dan lulus dari sekolah.
Sukses itu bukan dimulai dari luar sana, sukses dimulai dari diri sendiri. Sukses terkait dengan cita-cita dan keinginan apa yang ingin diraih. Karena itulah hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuka pikiran dan wawasan seluas-luasnya bahwa kita bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Seperti anak kecil yang membayangkan sesuatu tanpa ada batasan-batasan tertentu, begitulah juga pikiran kita. Kadang kita terbelenggu dengan satu pikiran bahwa seorang guru ya tidak boleh bercita-cita tinggi. Seolah-olah menjadi guru tidak bisa berkembang menjadi besar, seolah-olah sudah menjadi takdir yang harus diterima begitu saja tanpa ada usaha. Paradigma itu harus diubah: sukses bisa diperoleh siapa saja, apapun profesinya. Kesuksesan itu tidak terkait dengan profesi tertentu.
Kesuksesan selalu bermula dari pikiran kita apakah kita menginginkan untuk mencapai sesuatu atau tidak. Jika pikiran kita mengatakan bahwa kita bisa mencapai dan meraih apa yang kita inginkan, akan tumbuh kekuatan besar dalam diri kita untuk bisa mencapainya. Sebaliknya, jika dalam pikiran kita sudah tergambar pesimisme bahwa kita tidak bisa mencapai kesuksesan, maka sudah pasti kita tidak bisa mencapai apa yang kita inginkan. Karena masing-masing orang memiliki latar belakang, kebutuhan dan keinginan berbeda, kesuksesan itu bisa dari berbagai sisi. Ada orang yang secara materi menginginkan dalam beberapa tahun ke depan bisa mempunyai rumah dan kendaraan, maka saat itu tercapai, orang tersebut bisa dibilang sudah sukses mencapai satu keinginan yang dicita-citakan. Di sisi lain, ada juga yang menginginkan dalam kurun beberapa tahun ke depan bisa mendirikan lembaga pendidikan atau sekolah. Jika hal itu tercapai, maka orang tersebut bisa dibilang telah mencapai kesuksesan. karena satu cita-citanya telah tercapai.
Namun demikian, ada juga orang yang bercita-cita bahwa kehidupan dunia dan kerja-kerja yang dilakukannya adalah untuk kepentingan ibadah. Karena itulah, ia mungkin tidak mengharapkan apa-apa kecuali keikhlasannya tidak berkurang dan semakin khusyu’ beribadah. Sebuah sikap tulus yang membuatnya menjadi lebih tenang dan damai dalam menjalankan kehidupan.
Karena itu, jika kita menginginkan kesuksesan, langkah pertama adalah bermimpi atau bercita-cita apa yang kita inginkan dalam kurun beberapa tahun ke depan. Gambarkan cita-cita itu secara detail dan rinci sehingga menjadi target yang harus kita raih. Tidak hanya dalam satu bidang, buatlah impian itu dengan rincian yang jelas. Dalam bidang akademik, kita akan mencapai apa. Di bidang keuangan dan profesi, kita mentargetkan untuk bisa mendapatkan penghasilan berapa dan dalam posisi apa. Sementara dalam bidang ibadah dan sosial, kita bisa naik haji misalnya dalam beberapa tahun ke depan. Semuanya butuh rincian yang detail.
Setelah itu, persiapkan diri dengan baik dengan berbagai keterampilan dan keilmuan yang dibutuhkan. Sukses tidak bisa diraih begitu saja tanpa keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Ikutlah berbagai program pengembangan diri melalui pendidikan dan pelatihan sehingga kita mempunyai “senjata” yang cukup untuk mencapai cita-cita tersebut. Tanpa keterampilan dan pengetahuan yang memadai, mungkin kita hanya sedang bermimpi.
Akan selalu ada jalan jika kita mau. Kesuksesan membutuhkan kemauan yang kuat dan kerja keras dalam mencapainya. Mungkin sekarang kita dalam kondisi keuangan yang tidak memadai untuk bisa mengikuti pelatihan atau melanjutkan sekolah misalnya, tetapi dengan berbagai usaha keras, jalan itu pasti akan terbuka. Bisa lewat beasiswa, bantuan pemerintah, ataupun dengan berbagai cara lain. Kemauan dan kerja kerja keras secara konsisten sangat penting karena dalam perjalanannya, kita pasti akan menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang menghadang. Tanpa adanya kemauan yang kuat, maka di tengah jalan kita akan terputus dan menyerah dengan berbagai cobaan tersebut. Konsistensi dan disiplin dalam bekerja mencapai cita-cita mutlak diperlukan. Biarkan anjing dan semua halangan itu menggonggong, tetapi kafilah tetap berlalu.
Jangan biarkan diri kita lemah dalam menghadapi itu semua. Jadikan rintangan dan halangan itu penambah gairah dan semangat dalam mencapai apa yang kita cita-citakan. Jangan pernah mengeluh jika kita mendapatkan cobaan. Jika kita merasa orang lain tidak menghargai apa yang kita lakukan, atau bahkan mencemooh, tugas kita adalah mengubah berbagai hal negatif tersebut menjadi energi positif yang menambah daya dobrak dan semangat hidup kita. Jadikan itu semua sebagai tekad, sambil bergumam dalam hati: “nantikan saya kalau udah sukses”.
Hindarkan berbagai belenggu negatif yang mungkin menghinggapi kita. Hindarkan sikap menyalahkan keadaan ataupun menyalahkan orang lain jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Selalu melakukan intropeksi bahwa masih banyak hal yang harus kita lakukan karena kesalahan yang telah kita buat.
Jika ada beban kerja yang berat, bersyukurlah karena hal itu berarti bahwa kita masih dipercaya oleh banyak orang untuk melakukan berbagai pekerjaan mulia. Semakin bertambah beban kerja kita, artinya semakin terbuka kesempatan bagi kita untuk belajar dari berbagai hal yang kita buat. Jangan juga takut berbuat salah, karena kesalahan membuat kita belajar bagaimana menyelesaikan pekerjaan itu dengan lebih baik di masa mendatang. Kesalahan membuat kita berpikir agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari. Jangan sampai kita terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali, karena kita tidak mau belajar dari kesalahan yang kita buat. Mungkin saja kesalahan yang kita buat itu membuat kita gagal atau belum berhasil mencapai apa yang kita cita-citakan. Tetapi yakinlah, bahwa kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, jika kita mau belajar dari kegagalan tersebut. Tetapi jika kita gagal kemudian terpuruk, maka akan semakin jatuhlah kita.
Karena itu, kita mesti kuat menghadapi berbagai kegagalan dalam hidup. Di tengah persaingan yang ketat seperti ini, sebagai guru kita juga harus terus menerus mengembangkan inovasi dan krativitas dalam berbagai kerja profesional kita. Mengapa harus kreatif? Karena kreativitaslah yang bisa membedakan diri kita dengan orang lain. Kreativitas dan inovasi yang selalu kita kembangkan akan menjadi nilai tambah dibandingkan guru-guru lain. Dengan demikian, walaupun persaingan ke depan semakin ketat, kita bisa mempunyai nilai tambah dalam diri kita yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Nilai tambah ini penting karena akan menjadi pembeda yang merupakan keunggulan bersaing kita. Dengan keunggulan bersaing yang kita miliki, kita bisa terus hidup dan berkembang dalam berbagai situasi apapun. Cobalah mulai dengan menggali dari diri sendiri, kemampuan apa yang bisa menjadi nilai tambah kita dibandingkan dengan orang lain. Kita mungkin mampu misalnya membuat media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Gali lebih dalam potensi tersebut, siapa tahu bisa dikembangkan secara nasional di seluruh Indonesia. Atau kita mempunyai metode belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan, hasil dari praktek mengajar dan pengamatan bertahun-tahun terhadap proses belajar mengajar yang sudah dilakukan. Matangkan metode tersebut, lakukan berbagai eksperimen, hingga menjadi metode yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa diterapkan secara massal.
Inovasi dan kreativitas artinya selalu berpikir apa yang bisa kita perbaharui dan perbaiki dari proses pekerjaan yang kita lakukan. Dengan selalu berpikir apa yang bisa diperbaiki, kita tidak pernah terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang membosankan. Karena bagaimanapun, saat kita bekerja, menjalankan profesi sebagai guru, yang perlu kita lakukan adalah mencintai sepenuhnya pekerjaan kita. Dengan cinta dan ketulusan, kita akan sepenuhnya bekerja sepenuh hati. Tidak ada lagi keluhan dan umpatan yang keluar dari mulut kita karena berbagai kesulitan dan kekurangan yang kita hadapi.
Setiap hari, saat masuk kelas, kita selalu berpikir bagaimana membuat proses belajar mengajar hari ini lebih baik, lebih efektif, dan lebih menyenangkan dari hari-hari kemarin. Dengan demikian, hidup akan selalu kita hadapi dengan penuh optimisme dan kegembiraan. Tidak ada lagi kebosanan dan kesedihan yang mengiringi hidup kita. Pada akhirnya, apa yang kita cita-citakan, dan kerja keras yang kita lakukan adalah tugas kita sebagai manusia. Kita senantiasa berdoa agar kesuksesan dan kebahagiaan itu selalu mengiringi kita, karena selain usaha dan kerja keras kita, Tuhan Maha Penentu yang terbaik untuk kita.
Salam semangat selalu, jangan pernah menyerah. Gantungkan cita-cita, raih dengan kesungguhan dan kerja keras….

Konsisten dengan Komitmen yang Telah Dibangun
Salah satu masalah yang sering dialami sebagian besar orang dalam mencapai mimpi-mimpinya adalah kurangnya konsistensi dalam menjalankan apa yang dicita-citakan. Pada mulanya biasanya dipenuhi dengan semangat hidup yang luar biasa dalam mencapai cita-cita. Tetapi lambat laun, seiring dengan perkembangan waktu yang terus berjalan, seperti sebuah roda, keinginan dan motivasinya kadang berjalan naik turun.
Pada suatu saat, motivasi kita berada pada titik paling atas. Saat itu, kita merasakan sebuah semangat yang luar biasa seakan tidak ada satupun yang bisa menghalangi kita. Kita bekerja sangat keras untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Dalam perjalanan waktu, satu rintangan menghadang. Mungkin kita masih tergar dengan satu rintangan tersebut. Namun di saat lain, tantangan lain kembali menyapa di depan kita. Saat itulah menjadi titik kritis yang harus dilewati. Apakah kita sanggup menjaga semangat hidup yang telah kita bangun ataukah kemudian kita loyo dan menjadi lemah lalu mundur.
Saat kita ingin menjadi guru yang profesional misalnya, banyak sekali tantangan dan godaan yang mewarnai perjalanan kita. Cibiran dan ejekan dari teman-teman, sangat mungkin kita dapatkan yang menganggap kita dengan berbagai macam pikiran negatif. Tantangan dari luar diri kita mungkin bisa kita tepis dan abaikan. Lebih sulit adalah bagaimana mengatasi tantangan dan godaan yang ada dalam diri kita sendiri.
Godaan untuk bermalas-malasan misalnya, selalu membisik dalam diri kita. “Ah, ngapain bekerja keras, toh gajinya sama”, atau “Ayolah, sedikit bersenang-senang, bukankah hidup hanya sekali”, atau “Jangan terlalu keras pada diri sendiri, ngga baik untuk kesehatan”, dan banyak lagi godaan lain yang ada dalam diri kita. Berbagai godaan itu bisa terus terngiang-ngiang sehingga kita terkadang terbuai dengan godaan tersebut lalu kemudian sedikit demi sedikit mengikutinya. Kita berpikir, “ah, bersenang-senang sedikit tidak ada ruginya”. Tetapi sekali kita berpikir semacam itu, kita akan terjebak untuk terus melakukannya hingga kita melupakan mau ke mana kita akan berjalan.
Hawa nafsu dalam diri kita seperti anak kecil yang menyusu pada ibunya. Kalau ibunya terus menyusui anaknya, sampai kapanpun anaknya akan menyusu pada ibunya, bahkan sampai besar. Karena itulah, biasanya ibunya menghentikan anak-anaknya menyusui pada sekitar umur dua tahun (menyapih-nya) agar tidak keterusan sampai besar. Harus ada sedikit pemaksaan dan pembiasaan memang, dan anak juga akan kecewa atau menangis, atau bahkan mengamuk. Tetapi jika kita kuatkan hati, maka si anak akan menurut. Sama dengan nafsu dalam diri, jika kita tegas untuk berkata tidak kepada hal-hal yang merugikan kita, maka kita akan memenangkan pertempuran dengan diri sendiri tersebut.
Ingatlah Tujuan Awal
Gambarlah sedetail mungkin tujuan dan cita-cita kita, agar kita selalu ingat pada tujuan tersebut. Ada seorang guru yang menggambar dirinya sedang bersalaman dengan Presiden atas penghargaan sebagai guru teladan tingkat nasional. Gambar itu lalu dibingkai dan ditempelkan di dinding rumahnya. Di bawah gambar itu tertulis: “Suatu saat nanti, aku akan bersalaman dengan Presiden karena aku adalah guru teladan tingkat nasional”.
Gambaran itu begitu nyata dalam pikiran kita, selalu mewujud dalam tekad yang kuat untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Jika kita ingin memiliki rumah misalnya, gambarlah rumah yang kita inginkan, atau foto rumah tersebut, lalu bingkai dan tempelkan di dinding. Tuliskan di bawahnya: “Lima tahun lagi, kita akan tinggal di rumah ini”. Sama juga saat kita menginginkan untuk mempunyai mobil misalnya, tempelkan gambar mobil itu dan tuliskan tekad kita. Dengan adanya gambar besar itu, akan memudahkan kita untuk kembali bersemangat hidup.
Hidup itu Tergantung Kita. Dunia tidak akan menangis kalau kita gagal, juga tidak akan tertawa kalau kita sukses. Karena itu, jangan pernah tergantung kepada orang lain atau keadaan. Ciptakan motivasi dalam diri kita yang kuat dalam mencapai sesuatu, sehingga apapun yang terjadi di luar diri kita tidak akan berpengaruh terhadap apa yang kita jalankan.
Halangan dan Rintangan adalah Tantangan. Anggaplah semua halangan dan rintangan sebagai penyemangat. Ubah energi negatif yang kita terima menjadi energi positif. Semakin kita mampu mengubahnya, maka energi kita akan jauh lebih berlipat ganda dari sebelumnya.
Jangan Salah Bergaul. Bergaul dan berinteraksilah dengan orang-orang yang punya semangat hidup. Karena semangat hidup itu menular. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak punya semangat hidup, maka hidup kita akan tertular untuk tidak bersemangat. Tetapi jika kita bergaul dengan orang-orang yang punya semangat hidup tinggi, kita akan jauh lebih bersemangat untuk mencapai apa yang kita cita-citakan.
Membaca, Menghadiri, Memotivasi Diri. Membaca berbagai buku motivasi akan memperkuat semangat hidup kita. Membaca tokoh-tokoh yang sukses juga akan memperkuat semangat hidup kita. Hadiri berbagai seminar ataupun acara yang memberi semangat. Dengan demikian, motivasi kita akan selalu terjaga.
Review Rencana Hidup. Cobalah untuk mereview dan mengevaluasi secara berkala rencana hidup yang telah kita buat. Kita mengevaluasi mana yang sudah tercapai, dan mana yang belum. Review ini akan membantu kita untuk melakukan evaluasi secara berkala apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki di masa mendatang.
Disiplin adalah kunci. Kunci utama adalah disiplin. Jadikan disiplin sebagai kebiasaan. Mungkin awalnya berat, tetapi jika sudah menjadi kebiasaan yang menginternal dalam diri kita, akan jauh lebih mudah. Disiplin akan membuat kita kuat dan bertahan terhadap berbagai tantangan dan rintangan yang ada.

Ditulis oleh Ahmad Juwaini, dimuat di harian Republika, Jum’at, 4 Desember 2009
Pada sebuah rapat komite sekolah swasta di bilangan Jakarta Selatan, sedang dibahas tentang anggaran tahunan sekolah. Rapat itu dihadiri oleh perwakilan yayasan, perwakilan orang tua murdi, dan perwakilan guru. Tiba waktunya pada pembahasan tentang gaji guru, berbagai pendapat dilontarkan. Beberapa orang tua murid mengusulkan untuk menaikkan gaji guru. Salah satu orang tua murid menuturkan bahwa sudah saatnya gaji guru di sekolah tersebut dinaikkan, karena menurut beliau bahwa dedikasi dan kesungguhan para guru di sekolah itu luar biasa. Kualitas pengajaran yang diberikan sekolah tersebut kepada anak didik juga sebanding dengan sekolah-sekolah yang mahal bayarannya. Apalagi sudah beberapa tahun ini gaji guru juga tidak dinaikkan.
Nyaris tidak ada satupun orang tua yang berkeberatan dengan usulan tersebut. Akhir-nya semua orang tua murid bersepakat untuk menaikkan gaji guru pada tahun anggaran baru. Menjelang detik-detik palu keputusan hendak diketok oleh pimpinan rapat, tiba-tiba Pak Pepen salah seorang yang mewakili para guru dalam rapat tersebut berbicara: “Kami menghargai rencana komite sekolah untuk menaikkan gaji para guru. Kami pun mengerti alasan dan penghargaan orang tua murid kepada kami. Tapi kalau boleh berpendapat, biarlah kami para guru tidak menerima kenaikan gaji guru sekarang. Kami belum memberikan yang terbaik bagi anak didik di sekolah. Lagian masih banyak orang tua murid yang masih lalai memenuhi kewajibannya. Jadi kami mohon janganlah kenaikan gaji guru itu dinaikkan sekarang, mungkin pada wakti lain di masa yang akan datang saja.
Mendengar pernyataan Pak Pepen ini, sontak semua peserta rapat terdiam. Ada keharuan yang dalam menjalar di seluruh ruangan rapat itu. Beberapa orang tua murid tak kuasa meneteskan air mata. Salah seorang dari orang tua murid dengan terbata-bata dan menahan sesak di dada berujar: “Para guru kami mohon tidak berkeberatan dinaikkan gajinya, ini sesungguhnya bentuk penghargaan kami yang belum sebanding dengan segala hal yang telah dikerjakan guru-guru di sekolah ini, kami mohon usulan ini diterima”. Rapat akhirnya memutuskan untuk menaikkan gaji guru di sekolah itu.
Kejadian di atas kadang sangat kontras dengan perilaku sebagian guru di Indonesia. Mereka jarang datang ke sekolah. Mengajar di kelas dengan asal-asalan. Atau datang di kelas cuma memberi tugas, sementara dirinya berkeliaran ke mana-mana. Kalau ada anak-anak yang kesulitan dididik langsung dibentak dan dimarahi. Tidak sedikit yang kadang-kadang sampai memukul anak didiknya. Tapi kalau soal menagih kenaikan gaji paling duluan. Sedikit-sedikit mereka minta kenaikan gaji, peningkatan tunjangan dan perbaikan fasilitas. Terhadap guru yang seperti ini kadang kita tidak rela kalau mereka dinaikkan gajinya.
Seandainya perilaku para guru teladan seperti Pak Pepen di atas dicontoh oleh para guru lainnya, maka memang sudah sepantasnya apabila kesejahteraan para guru dinaikkan. Profesi guru harus menjadi profesi terhormat di tengah kehidupan bangsa ini. Profesi guru harus menjadi profesi yang serius penuh dedikasi dan kompetensi. Kita semua harus memperlakukan guru dengan penuh kebanggaan dan penghormatan…….